Medium Video
Peran Medium Video dalam
Mengkomunikasikan Informasi
Medium video
merupakan medium visual yang dapat mengkomunikasikan informasi kepada pemirsa.
Medium ini memiliki kesamaan dengan medium film yaitu mampu menayangkan
informasi dan pengetahuan lewat perpaduan antara unsur gambar dan suara.
Kemampuan ini memungkinkan medium video dapat menayangkan objek dan peristiwa
menyerupai keadaan yang sesungguhnya.
Beberapa
intansi dan organisasi telah memanfaatkan medium video untuk berbagai
keperluan, antara lain :
-
Sebagai bahan orientasi dan training bagi
pegawai / karyawan baru
-
Untuk menayangkan bahan-bahan pelatihan
-
Untuk mengenalkan produk dan kebijaksanaan baru
-
Untuk membuat informasi menjadi lebih standar
Fasilitas yang
diperlukan untuk penggunaan medium video di perpustakaan :
§ Monitor
televisi
§ Video
cassete player
§ Headphone
§ Bok
/ kotak penyimpanan monitor
§ Rak
untuk video kaset
Dalam
mengkomunikasikan informasi kepada pemirsa medium video memiliki beberapa kelebihan yaitu :
·
Dapat menambah wawasan pengetahuan
·
Menyediakan informasi yang berguna
·
Merangsang timbulnya minat tertentu
·
Membantu pemirsa memberikan respon tertentu
sesuai dengan yang diinginkan
·
Mengatasi hambatan fisik dalam memperoleh
pengetahuan dan informasi
·
Mendorong upaya pemecahan masalah
·
Membantu memperbaiki kesalahan dalam proses
belajar
Medium video
juga memiliki beberapa keterbatasan dalam mengkomunikasikan informasi kepada
pemirsa, yaitu :
·
Penyajian informasi berlangsung dengan kecepatan
dan tetap
·
Dapat menimbulkan kesalahan dalam melakukan
interpretasi
·
Memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk
memproduksi sebuah program.’
Pemilihan dan Produksi Program
Video
Perpustakaan
dapat melakukan pengumpulan (koleksi) program video melalui dua cara, yaitu :
membeli dari perusahaan video komersial dan memproduksi sendiri sesuai dengan
keperluan.
Dalam membeli
program video, perpustakaan perlu mempertimbangkan beberapa faktor yaitu :
-
Misi dan
tujuan perpustakaan
-
Karakteristik pengguna jasa perpustakaan
-
Pendekatan pembelajaran yang digunakan
-
Hambatan yang akan dihadapi dalam menggunakan
program video
Dalam
memproduksi sebuah program video diperlukan beberapa tahap yaitu :
Perumusan Ide
|
Penulisan naskah
dan storyboard
|
shooting
|
Penyuntingan
gambar (editing )
|
Copy
|
Implementasi
|
Gagasan / ide merupakan perencanaan
awal yang diperlukan utk memproduksi sebuah program video. Naskah merupakan pengembanagan dari gagasan / ide. Storyboard berisi gambar tentang objek
dan peristiwa yang akan direkam ke dalam pita video. Shooting adalah proses merekam gambar dan suara kedalam pita video.
Proses penyuntingan atau editing adalah
suatu proses untuk menggabungkan gambar dan suara secara berurutan sesuai
dengan informasi yang ada pada naskah kedalam pita video. Setelah selesai di
edit maka program video yang telah dibuat dapat digandakan (di copy) dengan duplicating machine .
Kemampuan perpustakaan
dalam memproduksi program video bergantung kepada beberapa faktor, yaitu :
-
SDM yang mampu memproduksi program video
-
Memiliki peralatan produksi video yang memadai
-
Memiliki naskah program video yang akan
diproduksi
-
Untuk mengoleksi program video diperlukan biaya
yang tidak sedikit, harga program video relatif lebih mahal jika dibandingkan
dengan medium lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar